1. Karawitan: musik Indonesia yang bersistem
nada pentatonis (berlaras slendro dan pelog) yang tata garapnya telah
menggunakan sistem notasi, warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat, patet
(tangga nada), dan aturan aransmen berbentuk sajian instrumentalia (gamelan),
vokal, dan atau campuran instrumen dan vokal, enak didengar untuk diri sendiri
maupun orang lain (Suhastjarja, et.al., 1984/1985 : 2).
2. Jenis-jenis karawitan
a.
Karawitan Mandiri :
Uyon-uyon (lirihan dan soran)
Uyon-uyon
lirihan: bentuk pergelaran karawitan dengan menggunakan instrumen gamelan
secara utuh (instrumen ngajeng dan wingking) dengan disertai vokal.
Uyon-uyon soran: bentuk pergelaran karawitan
dengan menggunakan sebagian instrumen gamelan (non instrumen ngajeng). Yang termasuk instrumen ngajeng adalah rebab, gender barung, gender
penerus, gambang, siter/clempung, suling.
b.
Karawitan Iringan :
tari, wayang, ketoprak, dsb.
Karawitan
iringan tari, selanjutnya disebut karawitan tari: Jenis karawitan yang khusus dipergunakan untuk
mengiringi tari, baik dalam hal struktur penyajian maupun garapnya. Contoh:
Ladrang Ayun-ayun Laras Pelog patet Nem untuk mengiringi tari Golek Ayun-ayun.
Gending Lambangsari Laras Slendro patet Manyura untuk mengiringi tari Golek
Lambangsari. Gending Pandelori Laras Pelog patet Barang untuk mengiringi tari
Srimpi Pandelori, dan sebagainya masih banyak lagi.
Karawitan
wayang, selanjutnya disebut karawitan wayang: Jenis karawitan yang khusus
dipergunakan untuk mengiringi wayang (purwa). Contoh: Gending Karawitan Laras
Slendro patet Nem untuk mengiringi jejer pertama. Ayak-ayak Slendro patet Sanga
untuk mengiringi adegan gara-gara.
Karawitan
iringan ketoprak, selanjutnya disebut karawitan ketoprak: Jenis karawitan
yang khusus dipergunakan untuk mengiringi drama ketoprak tradisi. Dalam
karawitan ketoprak, gending-gending yang dipergunakan lebih dikenal dengan
istilah gagahan, alusan, gandrungan,
perangan, dan sedih. Contoh: Ladrang Sigramangsah Laras Slendro patet
Manyura (gagahan), Ladrang Jati
Kumara Laras Slendro patet Manyura (alusan)
c.
Karawitan Pakurmatan :
Sekaten, Kodhok Ngorek, Carabalen,
dan Monggang
Karawitan pakurmatan menggunakan
perangkat gamelan pakurmatan, meliputi gamelan Sekaten, gamelan Kodhok Ngorek,
gamelan Carabalen, dan gamelan Monggang
d.
Karawitan Komposisi :
lama, baru
|
1.
Kendang (ageng, batangan, ketipung)
2.
Rebab (ponthang, byur)
3.
Gender Barung (slendro, pelog bem, pelog barang)
4.
Gender Penerus (idem)
5.
Slenthem/gender penembung (slendro, pelog)
6.
Gambang (slendro, pelog bem, pelog barang)
7.
Bonang panembung (slendro, pelog)
8.
Bonang barung (idem)
9.
Bonang penerus (idem)
10.
Kethuk (slendro/laras 2, pelog/laras 2)
11.
Kenong (slendro, pelog)
12.
Demung (slendro, pelog)
13.
Saron (idem)
14.
Peking (idem)
15.
Kempul (slendro, pelog)
16.
Gong suwukan (laras jangga/2, laras barang/1, laras
nem/6)
17.
Gong ageng (laras 5)
18.
Siter (slendro,
pelog)
19.
Suling (idem)
20.
Keprak
|
1. Irama
Pengertian. Irama (arti umum) adalah: Ukuran waktu/tempo, panjang-pendek, tinggi
rendah suara (bunyi) secara teratur, gerakan yang teratur dan berurutan. Arti
khusus: Pelebaran dan penyempitan gatra dalam lagu/gending karawitan. Irama
dikendalikan oleh instrument
pamurba irama (kendang, bonang/dlm Sekaten) sesuai
kebutuhan. Dalam irama
terdapat laya (tamban, sedheng, seseg)
Macam-macam
irama.
a.
Irama lancar : satu nada balungan (nada pokok) ditabuh/ dimainkan oleh saron penerus (peking)
sebanyak 1 kali.
Contoh :
Nada balungan : 2 3 2 1
Peking : 2 3 2 1
b.
Irama I (tanggung) : satu nada balungan (nada pokok) ditabuh/ dimainkan oleh saron penerus
(peking) sebanyak 2 kali.
Contoh :
Nada balungan : 2 3 2 1
Peking : 2 2 3 3 2 2
1 1
c.
Irama II (dados) : satu nada balungan (nada pokok) ditabuh/ dimainkan oleh saron penerus
(peking) sebanyak 4 kali
Contoh :
Nada balungan : 2 3 2 1
Peking :
2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 1
d.
Irama III (wiled) : satu nada balungan (nada pokok) ditabuh/ dimainkan oleh saron penerus
(peking) sebanyak 8 kali
Contoh :
Nada balungan : 2 3 2 1
Peking :
2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1
e.
Irama IV (rangkep) : satu nada balungan (nada pokok) ditabuh/ dimainkan oleh saron penerus
(peking) sebanyak 16 kali
Contoh :
Nada balungan : 2 3
Peking :
2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3
Nada balungan : 2 1
Peking :
2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1
2. Lagu
Pengetian. Lagu adalah susunan nada2 yang diatur sedemikian rupa
sehingga apabila dibunyikan, enak
didengar. Lagu yang telah berbentuk disebut gending, misalnya: gending
bentuk Lancaran/Bubaran, Ketawang,
Ladrang, Ketawang Gending/Lahela, Kethuk 2 kerep (Candra/ Sarayuda), Kethuk 4 kerep
(Jangga/Semang), Kethuk 8 kerep (Mawur).
|
1.
Rebab : disebut Pamurba Lagu
- Menentukan Lagu
- Buka untuk gending2 rebab
2.
Gender Barung/Gender Gedhe : disebut Pemangku Lagu
-
Memperindah lagu dengan segenap cengkoknya
- Buka untuk
gending2 gender
-
Buka untuk gending2 tertentu, di samping bonang
barung
3.
Bonang Barung/Bonang Gedhe : disebut Pemangku Lagu
-
Memperindah lagu dengan segenap cengkoknya
-
Buka untuk Gending2 bonang
-
Buka untuk Gending2 lancaran
4. Gambang : disebut Pemangku Lagu
- Memperindah lagu
dengan segenap cengkoknya
- Buka untuk gending2
gambang
5.
Clempung, gender
penerus, bonang penerus : disebut pula Pemangku Lagu, tugasnya menghias
lagu
6.
Slentem, demung,
saron, sbg pembentuk lagu balungan (lagu dasar)
7. Peking/saron penerus, disebut jg Pemangku
Lagu, petunjuk terhadap adanya irama
|
1.
Cengkok yang berarti garap
2.
Cengkok yang berarti jumlah gong pada satu gending
Keterangan:
1.
Cengkok/garap: lagu vokal maupun instrumental yang bersifat
permanen
a.
Contoh : Cengkok
Ayu Kuning
b.
Dalam cengkok terdapat wiledan
2.
Cengkok/jumlah gong : ragam lain dalam satu bentuk
lagu/gending
|
||
|
1.
Pamurba dalam konteks karawitan disebut
penguasa/pemimpin, berperan penuh/primer terhadap sajian gending dalam hal
irama maupun lagu.
2.
Pemangku dalam konteks karawitan disebut sebagai
pembantu/sekunder, berperan melaksanakan kehendak pamurba (irama/lagu) dengan
ketentuan yang berlaku pada masing2 instrumen
|
1.
Dapat berpengaruh terhadap pola/struktur lagu. Misalnya
Ladrang Pangkur (irama 1 dan 2 terhadap irama 3), bentuk2 inggah/dhawah lainnya
2.
Tdak berpengaruh terhadap lagu, karena memiliki lagu
spesifik
3. Lagu
hanya dapat dimainkan pada irama tertentu saja.
|
1.
Pengertian Gending : Lagu yang diatur menuju sebuah
bentuk
2.
Istilah Gending (Gaya Yk.) untuk menyebut semua bentuk
gending
3.
Istilah Gending (Gaya Ska.) untuk menyebut bentuk
gending Ketuk kalih kerep ke atas
4. Gending
dengan struktur di bawahnya, memiliki istilah tersendiri
|
|
- Gangsaran
.
nnnn. p. nn. p. n. p. n.) . nnnn. p. nnnn. p. n. p. n.)
. nnnn. p. nnnn. p. n. p. n.) . nnnn. p. nnnn. p. n. p. ng.
- Sampak
n. np. n. np. n. np. n. np. n. np. n. np. n. np. n. np.
. np. n. np. n. np. n. np.)
- Srepeg
=. . =. pn. =. . =. pn. =. . =. . =. . =. pn.
- Ayak-ayak
. =. . n. . =. . pn. . =. . n. . =. . pn.
- Kumuda
=. . =. n. =. . =. pn. =. . =. n.
=. . =. pn.
6.
Lancaran
7.
Bubaran
8.
Ketawang
9.
Ladrang
10.
Ketawang
Gending/ Lahela
11.
Gending
Ketuk 2 kerep
12.
Gending
bentuk Candra dan Sarayuda
13.
Gending
Ketuk 2 arang
14.
Gending
Ketuk 4 kerep
15.
Gending
Ketuk 4 arang
16.
Gending
bentuk Jongga dan Semang
17.
Gending
Ketuk 8
18.
Gending
bentuk Mawur
|
Yang dimaksud dengan gending tradisi adalah struktur gending ketuk 2
kerep (Candra/Sarayuda hingga Ketuk 8/Mawur)
1.
Gaya Surakarta : Buka,
tanggung, merong, ngelik, umpak. Umpak inggah, umpak2an, inggah,
sesegan,suwukan, dados, dawah, kalajengaken, kaseling
2.
Gaya Yogyakarta :
Buka, lamba, dados, pangkat dhawah,
dhawah, sesegan, suwuk
Lucky Club Casino Site Review - Live Roulette, Blackjack & More
ReplyDeleteLucky Club casino is an online casino operated by the company Microgaming Group. It was founded in 1998 and serves 카지노사이트luckclub the clientele of more than 100